IDENTITAS PERUSAHAAN
- NAMA PERUSAHAAN : PT Indoritel Makmur Internasional Tbk
- KODE SAHAM : DNET
- PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA : 21 November 2000
- TANGGAL PENDIRIAN : 16 November 1995
- BIDANG USAHA : Investasi ,Perdagangan Umum , Keagenan dan Perwakilan
- PENJAMIN EMISI EFEK (UNDERWRITER) : PT Trimegah Sekuritas
SEJARAH AWAL PERUSAHAAN
Perseroan pertama kali didirikan pada tanggal 16 November 1995 dengan nama PT Dyviacom Intrabumi yang resmi menjadi salah satu pemain di Internet Service Provider (ISP) dengan merk usaha DNET. Pada tanggal 21 November 2000, Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana dengan melepas 64 juta lembar saham di harga Rp250 per lembar saham melalui Bursa Efek Jakarta.
Pada Juni 2013, Perseroan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar Rp7 triliun atau setara dengan USD705 juta melalui penawaran saham baru. Setelah penerbitan saham baru ini, Perseroan melakukan investasi pada 3 (tiga) perusahaan, yaitu PT Indomarco Prismatama (“Indomaret”) yang bergerak di bidang usaha perdagangan eceran, PT Fast Food Indonesia Tbk (“FAST”) yang mengembangkan bisnis restoran cepat saji dengan brand ternama Kentucky Fried Chicken (KFC), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (“ROTI”) yang bergerak pada industri roti dengan brand Sari roti. Perseroan juga merubah nama menjadi PT Indoritel Makmur Internasional Tbk serta melakukan pelepasan terhadap segmen usaha ISP.
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
KEPEMILIKAN SAHAM | ||
Pemegang Saham | Jumlah Saham | Persentase Kepemilikan Saham (%) |
Hannawell Group Limited | 5.581.931.400 | 39,35 |
Anthoni Salim | 3.588.278.023 | 25,30 |
PT Megah Eraraharja | 2.854.633.305 | 20,13 |
Masyarakat | 2.159.157.272 | 15,22 |
TOTAL | 14.184.000.000 | 100,00 |
JAJARAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERUSAHAAN
DIREKSI PERUSAHAAN (Perubahan Komposisi Direksi Perusahaan berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Juni 2023) :
1). Presiden Direktur : Haliman Kustedjo
2). Direktur :
a). Christian Rahardi
b). Kiki Yanto Gunawan
c). Harjono Wreksoremboko
DEWAN KOMISARIS (Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 27 Juni 2023)
1). Presiden Komisaris : Djisman Simandjuntak
2). Komisaris :
a). Ferry Noviar Yosaputra
b). Soedarsono
3). Komisaris Independen :
a). Janimiranti Inggawati
b). Adi Pranoto Leman
c). Dr. Timotius
KINERJA KOMISARIS DAN DIREKSI PERUSAHAAN
Catatan dari penulis: Sampai dengan tanggal 31 Desember 2023, tidak ada anggota Direksi atau Dewan Komisaris Perseroan yang terdaftar sebagai pemegang saham pada awal atau akhir tahun 2023.
IKHTISAR KEUANGAN PERUSAHAAN
Ikhtisar Keuangan Perusahaan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk | ||||
2024* | 2023 | 2022 | 2021 | |
LABA USAHA | Rp. 113,2 M | Rp. 935,18 M | Rp. 1.386 M | Rp. 987,08 M |
TOTAL ASET | Rp. 20.441 M | Rp. 20.710 M | Rp. 18.920 M | Rp.18.122 M |
TOTAL LIABILITAS | Rp. 7.280 M | Rp. 7.637 M | Rp. 6.590 Mi | Rp. 6.825 M |
TOTAL EKUITAS | Rp. 13.160 M | Rp. 13.073 M | Rp. 12.327 M | Rp. 11.297 M |
(*): Laporan Keuangan Kuartal I tahun 2024 (Jan-Mar 2024)
IKHTISAR KINERJA SAHAM SELAMA TAHUN 2023
Triwulan | Jumlah Saham Beredar | Harga SahamTertinggi(Rp) | Harga SahamTerendah(Rp) | Harga SahamPenutup(Rp) | Volume Perdagangan(lembar saham) |
2023 Q1 | 14.184.000.000 | 4.000 | 3.990 | 4.000 | 3.300 |
2023 Q2 | 14.184.000.000 | 4.200 | 3.980 | 4.200 | 60.700 |
2023 Q3 | 14.184.000.000 | 4.690 | 4.500 | 4.690 | 261.100 |
2023 Q4 | 14.184.000.000 | 4.700 | 4.600 | 4.700 | 9.900 |
CATATAN PENULIS
PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) merupakan perusahaan dalam bisnis ritel yang mengalami dampak negatif dari perubahan ekonomi dan politik global, peningkatan biaya produksi juga menyebabkan penurunan kinerja dari PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). Salah satu penurunan kinerja yang nampak yaitu pada penurunan laba usaha PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) pada kuartal I tahun 2024 disebabkan adanya peningkatan beban penjualan sebesar 16,71 %, adanya peningkatan dratis beban umum dan beban administrasi sebesar 64,6 % (y-o-y). Ditambah adanya penurunan sumber pendapatan lain dari anak perusahaan yang menurun drastis 52,6 % (y-o-y) menjadi Rp. 479,47 miliar pada tahun 2023.
DISCLAMER ON
POSTINGAN INI BUKAN AJAKAN UNTUK MEMBELI ATAU MENJUAL SAHAM,
DO YOUR OWN RESEARCH. BIJAK DALAM BERINVESTASI.
Penulis: Vincentius Maylanno Santosa
(Departement Research & Human Development)
Tinggalkan Balasan